Sabtu, 03 Maret 2012

Contoh Proposal Seminar

 
PROPOSAL SEMINAR

PENYIAPAN TENAGA PROFESSIONAL DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


A.  PENYELENGGARAAN
Tempat                   : ………………………………
Hari/ Tanggal          : Senin – Rabu, 27 - 29 Februari 2012
Waktu                     : 08.00 – 15.00 wib.
B.  LATAR BELAKANG
Beberapa tahun terakhir ini, perkembangan jaman sangatlah pesat. Mulai dari penciptaan tekhnologi-tekhnologi baru dan penemuan-penemuan baru yang diciptakan oleh para ahli masing-masing. Menhadapi perkembangan jaman yang semakin canggih dan modern, maka pendidikan pun haruslah ikut berkembang pula. Termasuk diantaranya adalah mempersipkan para tenaga pendidik yang handal dan professional dalam bidangnya masing-masing. Begitupun dalam mempersiapkan para tega pendidik yang handal dan professional dalam pendidikan bahasa Indonesia.
Dalam mempersiapkan tenaga pendidik yang handal dan professional kita harus selektif untuk memilih bibit-bibit unggul yang memungkinkan untuk bisa diajak berkembang secara positif. Hal tersebut bisa kita laksanakan dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan pada tiap sekolah untuk memilih bibit-bibit unggul tersebut. Dengan mengadakan pemilihan tersebut memungkinkan kita untuk melatih para tenaga pendidik tersebut agar memiliki kecakapan yang cukup dalam melaksanakan proses pembelajarn. Sehingga dapat tercipta proses pembelajaran yang efektif dan kontekstual menuju ke arah yang lebih baik.
Berpijak dari kerangka berpikir dan situasi seperti ini, ……….. merancang program/ kegiatan Studi bagi para tenaga pengajar Bahasa Indonesia dengan tema “Penyiapan Tenaga Professional Dalam Rangka Mengembangkan Pendidikan Bahasa Indonesia”.
Program ini diharapkan menjadi langkah awal dari sebuah proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif bagi kelanjutan pendidikan bahasa Indonesia.
C.  TUJUAN
Ø Mempersiapkan para tenaga pendidik professional.
Ø Mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia secara efektif sesuai dengan perkembangan jaman.
Ø Belajar cara menciptakan para peserta didik yang handal dalam menghadapi masa depan.
D.  MANFAAT
Ø Mampu menciptakan para tenaga pendidik professional.
Ø Mampu mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia secara efektif sesuai dengan perkembangan jaman.
Ø Mampua mempelajari cara menciptakan para peserta didik yang handal dalam menghadapi masa depan.
E.  AGENDA SEMINAR
Ø Hari senin, 27 Februari 2012
Seminar penyiapan tenaga professional dalam rangka mengembangkan pendidikan bahasa Indonesia.
Ø Hari selasa dan rabu, 28 – 29 Februari 2012
Penyusunan program pendidikan  dan pelatihan para tenaga pendidik professional dalam rangka mengembangkan pendidikan bahasa Indonesia termasuk susunan kurikulum dan metode.
F.   KEYNOTE SPEAKER DAN PEMBICARA.
Ø Keynote Speaker
Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten .............
Ø Pembicara
o  ……………..
o  ……………………..
o  ………………………….
G.  DAFTAR CALON PESERTA
(terlampir)
H.  SUMBER DANA PENYELENGGARAAN
Ø Dari Lembaga …………………….
Ø Dari Dinas Pendidikan Kabupaten ……………
Ø Dari Kementrian Agama Kabupaten ……………..
Ø Sponsorship dari Telkom Flexi, Indomart dan Bank BNI
(Rincian Terlampir)
I.     PEMBIAYAAN
Ø Biaya Operasional
Ø Biaya Perlengkapan (alat, bahan dan sewa)
Ø Honorarium
(Rincian Terlampir)
J.    KEPANITIAAN
Ø (Susunan panitian terlampir)



…………, 01 Februari 2012
Ketua Panitia Penyelenggara

…………………………..



DAFTRA LAMPIRAN
A.  JADWAL SEMINAR
Senin, 27 Februari 2012
di Sampang : Jam
Acara
Keterangan
Penanggung jawab
08.00-08.30
Persiapan Panitia
cek ruang, cek sound sistem, administrasi, petugas, katering
Panitia
08.30-10.30
Peserta hadir
CV narasumber, MC dan moderator siap.
Panitia bersama
10.30-12.00
Pendaftaran Peserta
1. Pembukaan
oleh Kepala dinas Pendidikan Kab. ………..
2. Pengantar panitia
3. Seminar penyiapan tenaga professional dalam rangka mengembangkan pendidikan bahasa Indonesia.
Pembicara :
……………….

Pembukan,pengantar dan penutupan dipandu MC, Seminar penyiapan tenaga professional dalam rangka mengembangkan pendidikan bahasa Indonesia dipandu moderator
panitia bersama
12.00-13.00
Istirahat, doa/shalat, makan
Panitia
13.00- 15.00
Lanjutan Seminar penyiapan tenaga professional dalam rangka mengembangkan pendidikan bahasa Indonesia
Pembicara :
………………...
4. Penutup
Seminar penyiapan tenaga professional dalam rangka mengembangkan pendidikan bahasa Indonesia dipandu moderator
panitia bersama

Unsur Ekstinsik Karya Sastra


Unsur Ekstinsik Karya Sastra
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain – lain, di luar unsur intrinsik. Unsur – unsur yang ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur – unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd).
Menurut Khoirudin dkk (2010: 296) Unsur ekstrinsik ialah unsur pembentuk karya sastra yang berasal dari luar sastra itu sendiri. Unsur ekstrinsik agama, social, budaya, ekonomi, politik moral, dan latar belakan pengarang itu sendiri.
Setiap karya sastra yang lahir akan selalu dipengaruhi unsur-unsur yang berada diluar karya sastra. Hal ini di dasarkan bahwa karya sastra itu lahir mewakili zamannya.
Jika membicarakan unsur ekstrinsik sebuah sastra tentunya menyangkut unsur sastra dari luar . Dan juga unsur ekstrinsik merupakan bagian dari pendekatan struktural sebuah karya sastra , selain unsur intrinsik tentunya .
Namun unsur - unsur ini akan berbeda pembahasannya di tiap - tiap jenis karya Sastra , seperti di Indonesia kita mengenal tiga jenis karya sastra antara lain : drama, prosa, dan puisi . Namun pembahasan kali ini akan dikhususkan pada karya sastra jenis prosa.
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa unsur ekstrinsik berperan sebagai unsur yang mempengaruhi bagun sebuah cerita. Oleh karena itu, unsur esktrinsik karya sastra harus tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting.
Unsur-unsur Ekstrinsik
Sebagaimana halnya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik pun terdiri atas beberapa unsur. Menurut Wellek & Warren (1956), bagian yang termasuk unsur ekstrinsik tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu mempengaruhi karya sastra yang dibuatnya.
  2. Keadaan psikologis, baik psikologis pengarang, psikologis pembaca, maupun penerapan prinsip psikologis dalam karya.
  3. Keadaan lingkungan pengarang, seperti ekonomi, sosial, dan politik.
  4. Pandangan hidup suatu bangsa, berbagai karya seni, agama, dan sebagainya.
Latar belakang kehidupan pengarang sebagai bagian dari unsur ekstrinsik sangat mempengaruhi karya sastra. Misalnya, pengarang yang berlatar belakang budaya daerah tertentu, secara disadari atau tidak, akan memasukkan unsur budaya tersebut ke dalam karya sastra.
Menurut Malinowski, yang termasuk unsur budaya adalah bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, dan kesenian. Unsur-unsur tersebut menjadi pendukung karya sastra. Sebagai contoh, novel Siti Nurbaya sangat kental dengan budaya Minangkabau. Hal ini sesuai dengan latar belakang pengarangnya, Marah Rusli, yang berasal dari daerah Minangkabau.
Begitu pula novel Upacara karya Korrie Layun Rampan yang dilatarbelakangi budaya Dayak Kalimantan karena pengarangnya berasal dari daerah Kalimantan. Begitu pula dalam Novel Harimau! Harimau! karya Mochtar Lubis, kita akan menemukan unsur intrinsik berupa nilai-nilai budaya. Terutama, yang berkaitan dengan sistem mata pencaharian, sistem teknologi, religi, dan kesenian. Mata pencaharian yang ditekuni para tokoh dalam novel tersebut sebagai pencari damar dan rotan di hutan. Alat yang digunakan masih tradisional.
Selain budaya, latar belakang keagamaan atau religiusitas pengarang juga dapat memengaruhi karya sastra. Misalnya, Achdiat Kartamihardja dalam novel Atheis dan Manifesto Khalifatullah, Danarto dalam novel Kubah, atau Habiburahman El-Shirazi dalam Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih.
Latar belakang kehidupan pengarang juga menjadi penting dalam memengaruhi karya sastra. Sastrawan yang hidup di perdesaan akan selalu menggambarkan kehidupan masyarakat desa dengan segala permasalahannya. Misalnya, dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari.
Dengan demikian, unsur ekstrinsik tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari bangunan karya sastra. Unsur ekstrinsik memberikan warna dan rasa terhadap karya sastra yang pada akhirnya dapat diinterpretasikan sebagai makna. Unsur-unsur ektrinsik yang mempengaruhi karya dapat juga dijadikan potret realitas objektif pada saat karya tersebut lahir. Sehingga, kita sebagai pembaca dapat memahami keadaan masyarakat dan suasana psikologis pengarang pada saat itu.








DAFTRA PUSTAKA

Rustamaji & Priantoro Agus. Tidak tertera. Tidak tertera. (Online), Novel (http://baguz.student.umm.ac.id/download-as-doc/student_blog_article_22.doc. diakses 21 Oktober 2011).
Khoirudin dkk. 2010. Buku Pintar Bahasa Indonesia (Ringkasan Materi Super Lengkap Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP, SMA, dan Umum). Sutardi (Ed.). Yogyakarta: Lentera Ilmu.
Wallek & Warren. 1956. Tidak Tertera. (Online), Unsur Ekstrinsik Karya Sastra, (http://www.gudangmateri.com/2011/04/unsur-ekstrinsik-karya-sastra.html. diakses 25 Oktober 2011).