Sabtu, 03 Maret 2012

Unsur Ekstinsik Karya Sastra


Unsur Ekstinsik Karya Sastra
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain – lain, di luar unsur intrinsik. Unsur – unsur yang ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur – unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd).
Menurut Khoirudin dkk (2010: 296) Unsur ekstrinsik ialah unsur pembentuk karya sastra yang berasal dari luar sastra itu sendiri. Unsur ekstrinsik agama, social, budaya, ekonomi, politik moral, dan latar belakan pengarang itu sendiri.
Setiap karya sastra yang lahir akan selalu dipengaruhi unsur-unsur yang berada diluar karya sastra. Hal ini di dasarkan bahwa karya sastra itu lahir mewakili zamannya.
Jika membicarakan unsur ekstrinsik sebuah sastra tentunya menyangkut unsur sastra dari luar . Dan juga unsur ekstrinsik merupakan bagian dari pendekatan struktural sebuah karya sastra , selain unsur intrinsik tentunya .
Namun unsur - unsur ini akan berbeda pembahasannya di tiap - tiap jenis karya Sastra , seperti di Indonesia kita mengenal tiga jenis karya sastra antara lain : drama, prosa, dan puisi . Namun pembahasan kali ini akan dikhususkan pada karya sastra jenis prosa.
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa unsur ekstrinsik berperan sebagai unsur yang mempengaruhi bagun sebuah cerita. Oleh karena itu, unsur esktrinsik karya sastra harus tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting.
Unsur-unsur Ekstrinsik
Sebagaimana halnya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik pun terdiri atas beberapa unsur. Menurut Wellek & Warren (1956), bagian yang termasuk unsur ekstrinsik tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu mempengaruhi karya sastra yang dibuatnya.
  2. Keadaan psikologis, baik psikologis pengarang, psikologis pembaca, maupun penerapan prinsip psikologis dalam karya.
  3. Keadaan lingkungan pengarang, seperti ekonomi, sosial, dan politik.
  4. Pandangan hidup suatu bangsa, berbagai karya seni, agama, dan sebagainya.
Latar belakang kehidupan pengarang sebagai bagian dari unsur ekstrinsik sangat mempengaruhi karya sastra. Misalnya, pengarang yang berlatar belakang budaya daerah tertentu, secara disadari atau tidak, akan memasukkan unsur budaya tersebut ke dalam karya sastra.
Menurut Malinowski, yang termasuk unsur budaya adalah bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, dan kesenian. Unsur-unsur tersebut menjadi pendukung karya sastra. Sebagai contoh, novel Siti Nurbaya sangat kental dengan budaya Minangkabau. Hal ini sesuai dengan latar belakang pengarangnya, Marah Rusli, yang berasal dari daerah Minangkabau.
Begitu pula novel Upacara karya Korrie Layun Rampan yang dilatarbelakangi budaya Dayak Kalimantan karena pengarangnya berasal dari daerah Kalimantan. Begitu pula dalam Novel Harimau! Harimau! karya Mochtar Lubis, kita akan menemukan unsur intrinsik berupa nilai-nilai budaya. Terutama, yang berkaitan dengan sistem mata pencaharian, sistem teknologi, religi, dan kesenian. Mata pencaharian yang ditekuni para tokoh dalam novel tersebut sebagai pencari damar dan rotan di hutan. Alat yang digunakan masih tradisional.
Selain budaya, latar belakang keagamaan atau religiusitas pengarang juga dapat memengaruhi karya sastra. Misalnya, Achdiat Kartamihardja dalam novel Atheis dan Manifesto Khalifatullah, Danarto dalam novel Kubah, atau Habiburahman El-Shirazi dalam Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih.
Latar belakang kehidupan pengarang juga menjadi penting dalam memengaruhi karya sastra. Sastrawan yang hidup di perdesaan akan selalu menggambarkan kehidupan masyarakat desa dengan segala permasalahannya. Misalnya, dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari.
Dengan demikian, unsur ekstrinsik tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari bangunan karya sastra. Unsur ekstrinsik memberikan warna dan rasa terhadap karya sastra yang pada akhirnya dapat diinterpretasikan sebagai makna. Unsur-unsur ektrinsik yang mempengaruhi karya dapat juga dijadikan potret realitas objektif pada saat karya tersebut lahir. Sehingga, kita sebagai pembaca dapat memahami keadaan masyarakat dan suasana psikologis pengarang pada saat itu.








DAFTRA PUSTAKA

Rustamaji & Priantoro Agus. Tidak tertera. Tidak tertera. (Online), Novel (http://baguz.student.umm.ac.id/download-as-doc/student_blog_article_22.doc. diakses 21 Oktober 2011).
Khoirudin dkk. 2010. Buku Pintar Bahasa Indonesia (Ringkasan Materi Super Lengkap Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP, SMA, dan Umum). Sutardi (Ed.). Yogyakarta: Lentera Ilmu.
Wallek & Warren. 1956. Tidak Tertera. (Online), Unsur Ekstrinsik Karya Sastra, (http://www.gudangmateri.com/2011/04/unsur-ekstrinsik-karya-sastra.html. diakses 25 Oktober 2011).

1 komentar:

  1. S128Cash merupakan Situs Betting Online Terbaik yang berada di Indonesia, karena sudah menggunakan sistem terbaru dan pastinya untuk memudahkan para Pecinta Betting Online melakukan Taruhan.
    Disini menyediakan semua permainan Populer masyarakat Indonesia, seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.

    Hanya dengan minimal deposit Rp 25.000,- Anda sudah bisa menikmati semua permainan yang ada.
    Anda juga dapat menikmati semua PROMO BONUS yang tersedia disini, yaitu :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Untuk layanan dan informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Bandar Judi Bola Terpercaya

    BalasHapus